Tahun demi tahun yang berlalu menghayutkan latar pada era tertentu. Kisah yang pernah ditatap di lembaran akhbar seperti al-Arqam dan Aisyah Bukhari tertinggal menjadi nostalgia. Di dalam merentasi kisah demi kisah insan lain, terkadang kita tidak dapat mengelak dari dikurung nasib yang sama.
Menoleh ke belakang tidak memberi kita kemampuan untuk menyatukan kembali serpihan kaca yang berderai, dihempas takdir. Mengutip serpihan itu cuma akan menghiris jari. Namun, ku rapatkan serpihan itu sebagai mengimbas sebuah kecintaan pada persahabatan.
Surat-surat untuk Kaherah merupakan nota kehidupan beserta nilai persahabatan yang dirakam
di dalam naskhah penulisan. Hanim mengutus warkah ke Kaherah sebagai tali untuk menarik Wafa kembali ke sisi Illahi. Calitan kenangan demi kenangan di bandar kecil, penempatan setinggan dan sekolah rendah bersatu dalam ingatannya terhadap Wafa Thahirah. Anak kecil yang dua puluh tahun dahulu dibuli kini bertukar posisi sebagai insan yang paling dikasihi. Wafa Thahirah semakin menghilang dan Hanim umpama mendakap bayang-bayang. Mampukah rasa kasih yang dikurniakan Allah membawa Wafa Thahirah mencari jalan pulang?
Dear publishers and self-publisher, kindly be informed that UBSM & E-Sentral are now using the same publisher panel for your convenience in uploading and updating your eBook content.
If you wish to proceed to log in/ sign up, click Yes. Otherwise, kindly click the X icon to close.