"Beberapa dasawarsa yang lalu penulis dipercayakan untuk memprakarsai pemerian bahasa yang dipakai di kepulauan Alor dan Pantar, Indonesia Timur. Bahasa tersebut termasuk peringkat bahasa yang disebut bahasa non-Austronesia yang sangat berbeza daripada bahasa Austronesia yang pada umumnya digunakan di sekitar kepulauan itu (ada beberapa kekecualian di Pulau Timor). Penelitian ini menghasilkan antara lain suatu buku kecil yang mengandungi data mengenai distribusi bahasa, daftar kata, penggolongan bahasa yang sementara dan keterangan mengenai beberapa aspek morfologis. Sejak kegiatan itu, beberapa ahli bahasa memberikan perhatian kepada kepulauan yang terpencil itu mahupun penduduk dan bahasanya, sehingga kini jauh lebih diketahui mengenai bahasa masing-masing. Syarahan ini membentangkan secara singkat beberapa aspek tatabahasa, dengan pembahasan spesifik tentang erti kata pronomina, awalan tV dan adverbia lokal dalam Bahasa Woisika. Akhirnya beberapa pikiran disajikan mengenai nasib bahasa itu yang jelas dapat dianggap dalam keadaan terancam. "